Hari itu hari jumat, malam sabtu. Malam itu, empat orang pemuda yang menyebut diri mereka Balatax mendatangi sebuah rumah di Jalan Cibogo. Seperti biasa setiap malam sabtu mereka melakukan sebuah ritual yang tidak rutin (lain ge ritual atuh) dan tidak pula sakral, nge-jam, ato mereka biasa nyebut ngancurkeun studio atau babalatakan (dari situlah nama mereka berasal..hihhihi..). Kali ini tempatnya bernama Kithara. Tidak seperti biasanya, malam itu terasa aneh. Asa teu geunah rarasaan lah. Teu geunah bukan karena hayang m*d*l (sori, penulisnya bingung mau nulis apa lagi…hehe), tapi asa aya nu beda lah. Mereka berusaha untuk menghiraukan perasaan itu dan ternyata berhasil. Ternyata tidak ada apa-apa sebelum mereka datang ke kithara. Inget loh, "sebelum mereka datang" ke kithara. Berarti pas udah datangnya mah ada apa-apa..hahaha…
Sekitar pukul 18.39 WW550iA (Waktu W550i Aing) mereka tiba di studio itu. Seperti biasa, datang, buka gerbang, parkir motor, naek tangga (studionya ada di atas). Masih ada 20 menit lagi sebelum giliran mereka masuk pukul 19.00 (asumsikan waktu untuk parkir dan jalan dari bawah ke atas itu 1 menit). Mereka bingung mau ngapain tuh. Duduk-duduk di sofa yang empuk sambil liatin neon fish dalam akuarium berukuran sekitar 50 cm x 25 cm x 25 cm. Sebagian mah ngaralepus, ada yang maen catur juga. 20 menit terasa sangatlah lama waktu itu. Sekitar 10 menitan waktu yang tersisa itu, tiba-tiba pintu studio terbuka disusul dengan kelualah sesosok makhluk halus (baca : wanita.. hehehe) menggenggam sebuah hape dan ditempelkan ditelinganya. Menurut gw sih, cewenya biasa-biasa aja, tapi kata yang lain mah eta cewe teh geulis pisan cenah. Hmmm..yayaya… ini memperkuat keyakinan gw bahwa cantik itu relatif.. Tapi, bukan itu intinya. Cewe itu vokalisnya band yang lagi ngisi studio waktu itu. Pada penasaran, kita semua sepakat buat liat mereka maen. Ternyata eh ternyata,, skill abis lah bandnya. Top lah!!!
TERUS, DIMANA MEMALUKANNYA????? jawabannya pada paragraf dibawah ini.
Akhirnnya pukul 19.00 pun tiba. Band si cewe tadi keluar, balatax masuk. Cek sound 2 menitan. Setelah semua OK, seperti biasa, Haruka Kanata jadi pembuka dan disusul dengan beberapa yang lainnya. Setelah beberapa lama, bosen kan, keluarlah sebuah ide bagus yang terlontar dari salah seorang mereka. Kita mencoba alter-ego kita, gantian posisi. Lagu yang akan mereka coba bawakan waktu itu, Killing in The Name by Rage Against The Machine. Wahh,, lumayan rada berat nih, apalagi gada persiapan sebelumya. Namanya juga nge-jam…hahaha… Masalahnya, kita gantian posisi nih, bukan posisi seharusnya. Tukang tatabeuh aja jadi tukang metot senar. Namun, semuanya tiba-tiba jadi nge-blank saat mereka lihat dalam kaca keluar. Ternyata kita maen didengerin!!! sama cewe yang tadi. Huff… mendadak, tangan mereka jadi gemeteran. Maklum, belum pernah diliat ama cewe secantik itu kali, secara "PRIVAT". hahahahahaha…
Udah deh, bisa ditebak cerita kesananya mah. Dengan gemeteran gitu 99% kemampuan hilang (kata penelitian loh). ANCUR!!! BALATAK teh bener BALATAK!!! Udah itu diketawain lagi ama si cewenya. Ketawanya itu lohh,, akkkhhh bikin muka ini perlu dicuci pake rinso ama digosok pake sikat kawat. Malu banget sumpah. Pas giliran jelek aja, kita diliatin. Akkhhhh.. era lahhh… hahahahah…
Karena nila setitik rusak susu sebelanga. Cocok banget tuh peribahasa…hahahaha… Akhirnya itu jadi waktu terakhir kalinya gw "megang alat". Itu terjadi udah lama banget. Sekarang gw jadi pendengar aja lahh.. hehehe..
No comments:
Post a Comment